"GUDANG SEKOLAH SDI NDONA III HANGUS TERBAKAR"
PD. Ende - NTT. Gudang penyimpanan alat-alat Peraga atau KIT IPA dan IPS, kursi siswa, meja siswa, 2 perangkat komputer di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Ndona III, Lingkungan Radawuwu, Desa Onelako, Kecamatan Ndona Kabupaten Ende, ludes terbakar. Penyebab kebakaran ini belum diketahui pasti, Minggu (10/11/2019) pukul 16. 00 Witeng.
Tini, salah satu saksi mata mengaku awalnya melihat ada kepulan asap yang keluar dari salah satu bagian kamar di dalam Gudang tersebut. Api yang begitu cepat merambat dalam ruangan tersebut membuat asap keluar membubung tinggi dilokasi sekolah SDI Ndona III.
Saat kebakaran terjadi masyarakat sekitar sekolah sedang berada di rumah masing-masing dengan segala kesibukanya. Terkejut ketika tetangga yang melihat kepulan asap dan api, dengan spontan masyarakat sekitarnya berlari berhamburan dengan membawa air untuk menyiram api di lokasi kebakaran.
Achmad Djeri, S. Pd selaku kepala sekolah SDI Ndona 3 mengatakan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. "Ini awalnya rumah mess guru, tahun 2000 kami alihkan menjadi asrama siswa kelas 6 untuk dijadikan tempat belajar bersama. Dilakukan pada semester 2 tahun ajaran. Pergeseran dari ruang belajar ini kemudian dialihfungsikan buat ruang kelas untuk ruang agama. Kemudian tahun 2005 difungsikan lagi buat gudang sampai sekarang ini hingga terjadi kebakaran, jelasnya.
Berkas-berkas yang ada dalam gudang ini, hasil fotocopi bahan ajar, focopi ijasah yang sudah berusiaha di atas 20 tahunan, meja dan kursi rusak yang belum diperbaiki, meja siswa 6 buah layak pakai, kursi siswa 20 buah layak pakai, 2 perangkat komputer yang masih aktif. Perkiraan kerugian belum bisa ditaksir, ungkapnya. Saya sendiri mengetahui setelah ada teriakan warga sekitar karena saya waktu itu sedang mengurus kegiatan di kecamatan.
Terkejut dan bersama teman-teman lari ke lokasi kebakaran. Bersama warga, kami segera mengambil air dan menyiram lokasi kebakaran, jelasnya.
Benediktus Sudi, S. Sos, lurah Onelako saat kejadian datang dan bersama warga memadamkan api. "Saya berterimakasih kepada warga yang telah bahu membahu menolong memadamkan kebakaran dengan membawa air yang diisi di ember dan jerigen" jelasnya. Harapan kami dengan adanya kebakaran ini, saya melihat di lokasi belum ada pengaman yang memadai sehingga warga dan anak-anak masih bisa lalu lalang di sekitat sekolah. Kami berharap semoga pihak berwajib dapat mengecek sebab-sebab kebakaran ini, himbaunya.
Pemadaman dilakukan oleh warga dalam waktu 1 jam. Ludes semua barang, puing bangunan dan sisa hanya tiang, tembok setengah dan seng. Pemadam kebakaran tiba di lokasi setelah padam apinya dan lanjut menyiram untuk sisa api dan bara. (Marsel. PD).







Komentar
Posting Komentar