Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019
BRIMOB KOMPI B ENDE MELAKUKAN STERILISASI  GEREJA - GEREJA DIKOTA ENDE Ende. NTT. Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman serta rasa saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat yang multi etnis suku dan agama Polres Ende bersama Brimob Kompi B Ende melaksanakan " Sterilisasi Gereja - Gereja " yang ada di Kabupaten Ende, Selasa, 24/12/2019 siang. Kegiatan Sterilisasi tersebut dimulai dari pukul 01. 30 wita dengan star awal dari Gereja Syalom Ende yang terletak dijalan Pahlawan Ende,  Dilanjutkan ke Gereja Onekore dijalan Prof. WZ. Yohanes Ende,  Kemudian dilanjutkan pula ke Gereja Paupire dijalan Prof. WZ. Yohanes depan RSUD Ende. Selanjutnya ke Gereja St. Martinus Roworeke jurusan Timur kota Ende,  Kemudian dilanjutkan ke Gereja St. Yoseph Fernande de  Metz Mautapa dijalan Gatot Soebroto Ende,  Kemudian dilanjutkan ke Gereja Kathedral Ende dijalan Kathedral, Selanjutnya ke Gereja St. Donatus Boanawa dijalan Robert Wolter Monginsidi dan berahkir di Gereja Wolonio di
■ Amankan Natal 2019 Dan Tahun Baru 2020.   " POLRES ENDE TERJUNKAN 351 PERSONIL GABUNGAN " Ende, NTT. Dalam rangka pengamanan Hari Raya Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru 01 Januari 2020, Polres Ende menerjunkan sebanyak  351 Personil Gabungan yang tersebar dibeberapa titik diwilayah kota Ende. Sebelumnya, Polres Ende melaksanakan Apel gelar pasukan untuk pengamanan tersebut sesuai dengan petunjuk dari Polda NTT, sesuai surat rujukan Telegram Rahasia Kapolri nomor : STR / 788 / Xll / OPS . 1. 1 / 2019 tanggal 13 Desember 2019 tentang Pemberitahuan Pelaksanaan  Apel gelar Pasukan Persiapan Operasi Lilin - 2019, serta Rencana Operasi  " Lilin Turangga 2019 " Polres Ende nomor : R / Renops / 10 / Xll  OPS. 1. 1. / 2019 tanggal 11 Desember 2019 dalam rangka pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 diwilayah Hukum Polres Ende.  Apel gelar Pasukan pengamanan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 19/12/2019, bertempat dihalaman Mapolres Ende jalan Pahlawan. Apel gelar pas
OPINI : SELAYAKNYA DIBANGUN RUANG TUNGGU ATAU RUANG NGINAP BAGI PENGUNJUNG /  PENJENGUK ( VISITOR ) PASIEN Penulis : Elvis Gadi Kapo Disaat kita berkunjung Rumah Sakit Umum Ende ada hal dan suasana menarik yang seharusnya menjadi perhatian penting pihak Rumah Sakit dan Pemda Kabupaten Ende. Keadaan dan situasi ini sudah berlangsung lama dan sampai saat ini, situasi dan keadaan tersebut masih ada dan jelas terlihat. Berbicara tentang sisi pelayan ( service ) merupakan sesuatu yang masih kurang dan perluh diperhatikan demi meningkatkan mutu rumah sakit itu sendiri. Salah satu keadaan dan situasi yang menjadi perhatian adalah kenyamanan bagi para pengunjung dan penjenguk pasien. Jika kita perhatikan malam hari,di setiap lorong gedung atau ruangan rawat nginap pasien begitu banyak pengunjung dan penjenguk pasien yang tidur di lorong dan teras samping ruang rawat nginap tersebut. Hal ini membuat penataan dan pemandangan rumah sakit menjadi tidak menarik. Selain itu sangat mengganggu aktifit
" MASSA KEPUNG GEDUNG DPRD, KANTOR BUPATI DAN POLRES ENDE "  Ende, NTT PD. Untuk sebuah Keadilan dan  Demi Kemanusiaan serta untuk mendapatkan Kepastian hukum, Massa Aksi yang tergabung dalam Forum Peduli Kemanusiaan dan Pencari Keadilan  bersama PMKRI dan GMNI Cabang Ende dan forum kaluarga Korban " Mengepung Gedung DPRD, Kantor Bupati dan Polres Ende, Senin, 16/12/2019, guna mendesak agar Kasus Kematian Tidak Wajar yang menimpa ASN pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Anselmus Wora ( 45 ), yang diduga dibunuh di Dusun Ekoreko, Desa Rorurangga, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Flores, NTT pada 31 Oktober 2019 lalu, untuk segera diusut dan diungkap siapa Pelaku dan Dalang dari kematian Korban Anselmus Wora tersebut ". Untuk keadilan dan demi kemanusiaan serta mendapatkan kepastian hukum dari proses Penyelidikan yang telah dinaikan statusnya menjadi Penyidikan atas dugaan pembunuhan terhadap warga kabupaten Ende yang juga adalah seorang ASN pada Dinas Perhubun
" NASIB GTT DIKABUPATEN ENDE TERKATUNG - KATUNG DPRD DESAK PEMKAB SEGERA SELESAIKAN " Ende, NTT - PD. Polemik terkait honorarium bagi Guru Tidak Tetap ( GTT ) di Kabupaten Ende, Flores, NTT mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Kabupaten Ende.  Tahapan verifikasi dan valiasi data administrasi masih dilakukan sampai hari ini. Padahal pemerintah sudah memastikan akan membayar pada awal bulan Desember 2019. Namun hingga berita ini diturunkan belum kunjung realisasi.  Sedangkan saat ini proses validasi administrasi GTT dilakukan oleh pihak Inspektorat. Hal ini untuk menghindari kecurangan dan kepentingan pihak tertentu. Proses validasi baru dilakukan setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Ende menyurati pihak Inspektorat pada pekan lalu.  Dan pembayaran honorarium GTT akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah yang disiapkan tahun ini sebesar Rp 8 Milyar.  Terhadap persoalan GTT tersebut, Anggota Komisi lll DPRD Kabupaten Ende, Mahmud Jegha, kepada media ini
ANJANGSANA DHARMA WANITA PERSATUAN ( DWP ) KABUPATEN ENDE KE PANTI ASUHAN AESESS BOANIO MBAY NAGEKEO Dalam rangka merayakan Hut DWP RI, DWP Kabupaten Ende melakukan kegiatan Anjangsana atau Sentuhan Kasih bagi anak – anak Yatim Piatu di Yayasan Panti Asuhan Aesessa Boanio. Kegitan ini diprakarsai oleh ibu –ibu DWP kabupaten Ende itu sendiri yang dipimpin langsung oleh Ibu Dewi Andayani Tote selaku Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Ende mewakili Ketua DWP Ibu drg. Muna Fatma Ngasu. DWP itu sendiri  merupakan ; Gabungan dari Ibu – ibu pelaksana dari dinas dan badan se-Kabupaten Ende. Ketua Yayasan Panti Asuhan Aesessa Boanio yang dikunjungi tersebut dimpimpin oleh seorang biarawati yaitu Suster Ani. ( Jumad,13 – 12 – 2019 ) Kepada Media, Dewi Andayani Tote mengatakan bahwa ; Program kegiatan Sentuan Kasih tersebut dilaksanakan bukan hanya pada saat hari ulang tahun DWP tiap tahunan saja, melainkan akan direncanakan sebagai program ataupun kegiatan rutinitas dalam hal yang be
"SEORANG BAYI PEREMPUAN LAHIR DALAM PERJALANAN"  (foto : Damianus Manas)  Ende, PD. Seorang ibu hamil Karolina Karo, ( 38 tahun ),  warga Dusun Sorosidi Desa Lise Lande, Kecamatan  Kota Baru, Kabupaten Ende, NTT, terpaksa Melahirkan Bayinya disebuah Pondok milik warga yang berada di tepi jalan saat hendak menuju Puskesmas, Kamis, 12 /12/2019.  (foto : Damianus Manas)  Saat itu, Ibu Karolina bersama Suaminya, Sebastianus Bedu hendak ke Puskesmas Kota Baru yang jarak tempuhnya kurang lebih 20 km dari kampung tempat tinggal mereka. Dengan menggunakan sepeda motor Ibu Karolina diboncengi oleh suaminya Sebastianus menuju Puskesmas yang beraada di pusat Kecamatan. Karena ketiadaan sarana transportasi ditambah kondisi jalan yang rusak parah.  Dalam perjalanan terpaksa ibu ini melahirkan bayinya dan dibopong oleh suaminya menuju sebuah pondok milik warga yang berada ditepi jalan. Dengan dibantu oleh seorang Bidan Desa  ( Bides ) sukarela, Agustina Lita, yang mengawal perjalanan merek
Menengok Waturaka, Desa Ekowisata  Terbaik Nasional  oleh Ebed de Rosary [Ende NTT]   Desa Waturaka di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT merupakan salah satu desa ekowisata yang diganjar penghargaan dari Kementerian PDT sebagai desa wisata alam terbaik nasional tahun 2017. Keberhasilan menjadi desa ekowisata, tidak lepas dari peran seorang warga Desa Waturaka, Ignasius Leta Odja yang awalnya dianggap ‘gila’ mempelopori perubahan warga dan potensi desa menjadi desa ekowisata. Keberhasilan desa ekowisata Waturaka dipuji Gubernur NTT dan menetapkan sebagai percontohan desa wisata bagi desa lain di NTT, karena sukses mengubah warganya dari petani tradisional menjadi petani agrowisata. Konsep ekowisata berbasis komunitas (community based ecotourism) menjadi pilihan pengembangan pariwisata Flores dan NTT ke depannya, karena potensinya berupa masih kuatnya keunikan budaya dan ikatan sosial masyarakat, dipadu dengan dengan keindahan alamnya.  Nama Waturaka di Kecamatan Kelimutu, Kabupate
DIDIMUS TOKI, NASABAH BANK NTT RAIH PICKUP CARRY DAN MOTOR N-MAX Ende--Flores. Salah seorang nasabah Bank NTT Cabang Ende atas nama Didimus Toki meraih mobil pick up Carry dan motor N-Max. Didimus Toki yang juga merupakan Wakil Rakyat meraih pickup dan motor setelah mengikuti program Cashback Bank NTT. Pick up dan Motor N-MAX ini diserahkan langsung oleh Kepala Bank NTT Cabang Ende, Fredy V. Baghu kepada nasabah Didimus Toki di pelataran Kantor Bank NTT Cabang Ende, Jln. Hatta Rabu (11/12/19). Kepala Bank NTT Cabang Ende, Fredy V. Beghu ketika dikonfirmasi usai penyerahan mobil dan motor tersebut mengatakan, program Cashback Bank NTT yang dilaunching Juni tahun ini merupakan program tabungan nasabah yang disimpan untuk jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dan selama jangka waktu yang disepakati nasabah tidak mengambil uang tabungannya.  Untuk bulan Desember ini kata Fredy, program Cashback Bank NTT diberikan khusus menyongsong hari raya Natal seperti yang diterima nasabah Didimus T
LIO DIBALIK SEBUAH MISTERI. Penulis : Elvis Gadi Kapo Sudah Sebulan Kota Ende Disinari Dengan Cuaca Dan Udara Yang Cukup Panas. Panasnya Suhu Ini Adalah Petanda Alam. Karena Tana Ende Memiliki Histori Sejara Yang Berkaitan Dengan Tanda - Tanda Alam. Tanah Ende Berhubungan Erat Dan Sangat Dekat Dengan Tradisi Dan Budaya Lio. Hal Ini Dibuktikan Cerita Sejara Dan Bahkan Tertuang Dalam Buku - Buku Yang Dituliskan Oleh Penulis Berkebangsaan Portugis Dan Belanda.  Suku Lio Merupakan Suku Tua Yang Ada Di Ende Yang Penuh Misteri Dan Ritualnya Melekat Dan Berhubungan Erat Dengan Alam Yaitu TANAH NO WATU. Berdasarkan Histori, Bahwa Jika Ada Tanda - Tanda Alam Yang Tidak Bersahabat Berarti Menandakan Akan Terjadi Suatu Peristiwa Yang Tampah Kita Ketahui Apakah Itu. Tanda - Tanda Alam Ini Muncul Karena Adanya Suatu Sikap Ataupun Perbuatan Yang Tidak Direstui Leluhur Dan Tana No Watu. Menurut Para Tetua Terdahulunya Nama Lio Berarti L : Du'a Gheta Lulu Wula, I : Masyarakat Dan O : Ngga'e Gh
Warga Desa Pu'utuga Dan Kelikiku Kecamatan Ndona Kabupaten Ende Meminta Perbaikan Jalan Yang Kondisinya Rusak Parah. (Selain itu, kondisi jalan tersebut berlumpur saat terjadi hujan deras). Salah seorang warga setempat,  Ande Dari warga Desa Kelikiku mengatakan, jalan tersebut sudah lama rusak dan tidak pernah ada perbaikan dari pemerentah daerah. Padahal jalan itu sering dilintasi warga, dan disaat memasuki musim hujan sekarang ini jalan tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan. ”Kalau dilihat dari kondisi badan jalannya sangat rusak parah, sehingga jalan tersebut tidak layak dilinrasi kendaraan. Jalan ini juga berlumpur saat hujan deras dan rawan bahaya. Sudah sering terjadi dan tidak sedikit pengendara sepeda motor terguling di jalan tersebut,” kata Ande Dari kepada media ini, Sabtu (07/12/2019). Ia juga mengatakan, warga dan perangkat desa sering mengajukan perbaikan jalan, namun pemerintah terkesan kurang serius mengakomodasi aspirasi masyarakat. Akibatnya, sampai sekarang jala